Sang Saka Merah Putih Dijadikan Cagar Nasional
Pada tahun 1967, setelah Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto, bendera pusaka masih dikibarkan. Namun, kondisi warnanya sudah pudar karena usia dan kualitas kain sudah rapuh sudah rapuh sehingga bendera pusaka terakhir dikibarkan di depan Istana Merdeka pada 17 Agustus 1968.
Sejak saat itu, bendera pusaka tidak lagi dikibarkan dan digantikan dengan duplikatnya. Bendera pusaka disimpan dalam vitrin yang terbuat dari flexi glass berbentuk trapesium di Ruang Bendera Pusaka, Istana Merdeka.
Bendera diletakkan dalam posisi tergulung dengan bagian atas bendera dilapisi dengan kertas bebas asam. Suhu ruangan 22,7 derajat celcius dengan kelembaban ruang penyimpanan 62%.
Bendera digulung dengan pipa plastik dilapisi kain putih yang pada bagian luarnya dilapisi semacam kertas singkong (abklatsch) berkualitas tinggi dan diikat dengan pita merah putih.
Saat ini, Bendera Sang Saka Merah Putih berstatus sebagai Cagar Budaya Nasional, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri No003/M/2015, dengan nomor registrasi RNCB.20150201.01.000032.
Ibu Fatmawati Menjahit Bendera Indonesia
Fatmawati menjahit Bendera Sang Saka Merah Putih setelah dirinya dan keluarga kembali ke Jakarta dari pengasingan di Bengkulu. Bendera tersebut dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat dan Suhud.
Belanja di App banyak untungnya:
KOMPAS.com - Bendera Merah Putih telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang menuju kemerdekaan Indonesia.
Warna merah dan putih membawa cerita filosofis dan perjuangan, menciptakan sebuah lambang yang melekat erat dengan identitas bangsa.
Lantas, mengapa merah dan putih dipilih sebagai warna bendera Indonesia?
Baca juga: Sejarah Bendera Pusaka Merah Putih, Sempat Dirobek Jadi Dua Bagian
Asal mula penggunaan warna merah putih pada bendera beberapa negara di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya diyakini berasal dari mitologi Austronesia.
Warna merah diartikan sebagai simbol tanah, sedangkan putih menggambarkan langit.
Konsep merah dan putih kemudian diadopsi untuk melambangkan dualitas alam yang saling berhubungan, yaitu Ibu Bumi (merah) dan Bapak Langit (putih).
Kedua warna itu juga sering digunakan dalam acara adat istiadat suku Austronesia karena dipercayai dapat membawa kesaktian.
Beberapa negara yang tergabung dalam kelompok Austronesia, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, serta Madagaskar menggunakan kombinasi warna merah dan putih pada bendera mereka.
Jika ditelusuri lebih dalam, bendera Merah Putih Indonesia ternyata telah berkibar sejak zaman Kerajaan Nusantara.
Pada masa pemerintahan kerajaan di wilayah Nusantara, panji-panji kebesaran yang mencakup warna merah dan putih sering kali diadopsi, termasuk oleh Kerajaan Majapahit (1293–1527 Masehi).
Menurut catatan Muhammad Yamin dalam bukunya 6.000 Tahun Sang Merah Putih (2017), Majapahit menjadi kerajaan pertama yang mengadopsi bendera merah putih sebagai simbol kebesarannya pada abad ke-13, diikuti oleh Kerajaan Kediri.
Begitu juga dengan Sisingamaraja IX dari Batak yang memakai warna merah menyala dan putih untuk bendera perangnya.
Di masa kejayaan Kerajaan Bugis Bone di Sulawesi Selatan, bendera merah putih menjadi lambang keagungan kerajaan.
Perang Aceh menjadi babak baru dalam perjalanan bendera merah putih.
Pejuang di Aceh menggunakan umbul-umbul berwarna merah dan putih dengan gambar pedang, matahari, bintang, bulan sabit, dan ayat suci Al Quran.
Merah putih adalah warna bendera kebangsaan negara Republik Indonesia. Setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus, bendera merah putih dikibarkan di Istana Negara, Istana Merdeka, di sepanjang jalan hingga rumah-rumah.
Bendera merah putih juga merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia. Lantas, mengapa bendera Indonesia berwarna merah putih? Berikut ulasannya.
Dikutip dari situs Kemdikbud RI, kelahiran Bendera Sang Saka Merah Putih dilatarbelakangi oleh izin kemerdekaan dari Jepang pada tanggal 7 September 1944. Jepang berjanji untuk memberikan kemerdekaan kepada para pejuang untuk memproklamasikan kemerdekaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chuuoo Sangi In (badan yang membantu pemerintah pendudukan Jepang terdiri dari orang Jepang dan Indonesia) menindaklanjuti izin tersebut dengan mengadakan sidang tidak resmi pada tanggal 12 September 1944 yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
Hal yang dibahas pada sidang tersebut adalah pengaturan pemakaian bendera dan lagu kebangsaan di seluruh Indonesia. Hasil dari sidang ini adalah pembentukan panitia bendera kebangsaan merah putih dan panitia lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Panitia bendera kebangsaan merah putih menggunakan warna merah dan warna putih sebagai simbol bangsa Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Kedua warna ini sampai saat ini menjadi jati diri bangsa.
Di samping bermakna berani dan suci, kombinasi warna merah dan putih telah digunakan dalam sejarah kebudayaan dan tradisi di Indonesia pada masa lalu. Kombinasi merah dan putih digunakan pada desain sembilan garis merah putih bendera Majapahit.
Hasil Pencarian Bendera Merah Putih Garuda Hitam
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Pernahkah kamu berpikir kenapa merah dan putih dipilih sebagai warna bendera Indonesia? Indonesia mulai meresmikan bendera merah putih sejak 17 Agustus 1945, terinspirasi dengan bendera Majapahit yang pernah berjaya, meski desainnya berbeda.
Warna merah putih adalah simbol peperangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Sebelum diresmikan, bendera merah putih pertama berkibar pada 1928 di Pulau Jawa. Tapi, tahukah kamu, ternyata ada negara lain yang juga menggunakan warna merah putih, lho?
Sekilas memang mirip banget ya? Perbedaan bendera Monaco dengan Indonesia terletak pada rasio ukurannya. Bendera Indonesia menggunakan 2:3, sedangkan Monaco 4:5.
Maka dari itu, kamu tidak boleh sembarangan membuat bendera, karena ada ukuran yang telah disepakati. Monaco meresmikan bendera tersebut sejak 4 April 1881.
Monaco merupakan sebuah negara kecil seluas 2,02 kilometer persegi. Meski kecil, Monaco termasuk negara yang makmur dengan tarif pajak penghasilan dan pajak perusahaan yang sangat rendah. Monaco juga memiliki beragam objek wisata, termasuk sebagai tempat ajang balap F1 di Monte Carlo.
Bendera Singapura juga didominasi warna merah dan putih dengan rasio 2:3. Bedanya, terdapat simbol sabit dan lima bintang di kiri atas yang bermakna persaudaraan dan kesamaan segala manusia. Bendera ini digunakan Singapura sejak merdeka dari Malaysia pada 9 Agustus 1965.
Singapura merupakan salah satu destinasi favorit di Asia Tenggara. Memiliki pelabuhan internasional yang super sibuk, kamu bisa menikmati suasana kota maju disertai keharmonisan antar budaya dan adatnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Sudah ada sejak 1 Agustus 1919, Polandia menggunakan bendera putih-merah dengan rasio 5:8. Mengadopsi warna tersebut, Polandia juga mempunyai sebuah lambang negara dengan bentuk elang putih. Terkadang, warna bendera digabung dengan lambang negara saat kunjungan ke luar negeri dan kapal laut.
Secara geografis, Polandia terletak di Eropa Tengah berbatasan dengan Jerman. Polandia bisa menjadi salah satu tempat liburan yang menyenangkan. Beberapa objek wisata terkenal di Polandia adalah Krakow, lublin, Ojcow National Park, dan lain-lain.
Baca juga: 11 Museum di Yogyakarta yang Bikin Feed Instagram Makin Kekinian
Sebagai tanda perdamaian dengan Denmark, Bendera Greenland dibuat mirip warna hijau dan putih. Akhirnya pada 21 Juni 1985, Greenland meresmikan bendera mereka yang berwarna merah-putih, serta ada tambahan lingkaran dengan warna yang sama.
Dengan luas pulau 2.166.086 kilometer persegi, Greenland dinobatkan sebagai pulau terbesar di dunia. Sekitar 80 persen wilayah Greenland tertutup es. Di musim dingin, suhu turun sampai -8 °C di bagian selatan dan -20 °C di utara.
Di balik itu semua, Greenland mempunyai banyak objek wisata indah. Di antaranya seperti Elephant Foot Glacier, Blue River, Kulusuk Village, dan sebagainya.
Meski memakai warna merah dan putih pada benderanya, bentuknya berbeda dengan Indonesia. Bendera Austria terdiri dari tiga garis warna horizontal: merah, putih, dan merah. Bendera nasional ini mulai diresmikan pada 1918.
Sejak merdeka dari Jerman, penduduk Austria didominasi etnis bekas penjajahnya itu. Bahasa nasionalnya pun menggunakan bahasa Jerman.
Pegunungan Alpen yang terletak dalam geografis Austria menjadi salah satu pusat daya tarik turis dunia. Selain itu, masih ada wisata keren lainnya seperti Mozart’s Salzburg, Kitzbuheler Horn, Air Terjun Krimmler Ache, dan sebagainya.
Nah, itulah 5 bendera negara yang mirip dengan Indonesia. Kamu pernah mampir ke negara yang mana, nih?
Baca juga: 9 Alasan Kenapa Kedudukan Marga Sangat Penting bagi Orang Batak